[12.6] Dan demikianlah caranya Tuhanmu memilihmu, dan akan mengajarmu takbir mimpi, serta akan menyempurnakan nikmatNya kepadamu dan kepada keluarga Yaakub: sebagaimana Ia telah menyempurnakannya kepada datuk nenekmu dahulu: Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana".
[12.15] Setelah mereka pergi dengan membawanya bersama dan setelah mereka sekata hendak melepaskan dia ke dalam perigi, (mereka pun melakukan yang demikian), dan kami pula ilhamkan kepadanya:" Sesungguhnya engkau (wahai Yusuf, akan terselamat, dan) akan memberi tahu mereka tentang hal perbuatan mereka ini, sedang mereka tidak sedar (dan tidak mengingatinya lagi) ".
[12.18] Dan (bagi mengesahkan dakwaan itu) mereka pula melumurkan baju Yusuf dengan darah palsu. Bapa mereka berkata: "Tidak! Bahkan nafsu kamu memperelokkan kepada kamu suatu perkara (yang tidak diterima akal). Kalau demikian, bersabarlah aku dengan sebaik-baiknya, dan Allah jualah yang dipohonkan pertolonganNya, mengenai apa yang kamu katakan itu."
[12.19] Dan (semasa Yusuf dalam perigi) datanglah ke tempat itu satu rombongan (ahli perniagaan) yang sedang dalam perjalanan; lalu mereka menghantarkan seorang pencari air bagi mereka; (setelah sampainya ke perigi itu) dia pun menghulurkan timbanya (dan manakala ia melihat Yusuf bergantung pada timbanya) ia berseru dengan katanya: "Hai, (ini) sungguh mengembirakan! Ini adalah seorang budak lelaki (yang cantik parasnya)". (Setelah mengetahui hal itu, saudara-saudara Yusuf pun datang) serta mereka sembunyikan keadaan Yusuf yang sebenarnya (untuk dijual) sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui akan apa yang mereka lakukan.
[12.21] Dan (setelah Yusuf dijualkan di negeri Mesir), berkatalah orang yang membeli Yusuf kepada isterinya: "Berilah dia layanan yang sebaik-baiknya; semoga ia berguna kepada kita, atau kita jadikan dia anak". Dan demikianlah caranya kami menetapkan kedudukan Yusuf di bumi (Mesir untuk dihormati dan disayangi), dan untuk kami mengajarnya sebahagian dari ilmu takbir mimpi. Dan Allah Maha Kuasa melakukan segala perkara yang telah ditetapkanNya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
[12.23] Dan perempuan yang Yusuf tinggal di rumahnya, bersungguh-sungguh memujuk Yusuf berkehendakkan dirinya; dan perempuan itupun menutup pintu-pintu serta berkata: "Marilah ke mari, aku bersedia untukmu". Yusuf menjawab: "Aku berlindung kepada Allah (dari perbuatan yang keji itu); sesungguhnya Tuhanku telah memeliharaku dengan sebaik-baiknya; sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan berjaya".
[12.24] Dan sebenarnya perempuan itu telah berkeinginan sangat kepadanya, dan Yusuf pula (mungkin timbul) keinginannya kepada perempuan itu kalaulah ia tidak menyedari kenyataan Tuhannya (tentang kejinya perbuatan zina itu). Demikianlah (takdir Kami) untuk menjauhkan dari Yusuf perkara-perkara yang tidak baik dan perbuatan-perbuatan yang keji, kerana sesungguhnya ia dari hamba-hamba Kami yang dibersihkan dari segala dosa.
[12.25] Dan mereka berdua pun berkejaran ke pintu, serta perempuan itu mengoyakkan baju Yusuf dari belakang; lalu terserempaklah keduanya dengan suami perempuan itu di muka pintu. Tiba-tiba perempuan itu berkata (kepada suaminya): Tidaklah ada balasan bagi orang yang mahu membuat jahat terhadap isterimu melainkan dipenjarakan dia atau dikenakan azab yang menyiksanya".
[12.26] Yusuf pula berkata: "Dia lah yang memujukku berkehendakkan diriku". (Suaminya tercengang mendengarnya) dan seorang dari keluarga perempuan itu (yang ada bersama-sama) tampil memberi pendapatnya dengan berkata:" "Jika baju Yusuf koyak dari depan maka benarlah tuduhan perempuan itu, dan menjadilah Yusuf dari orang-orang yang dusta.
[12.30] Dan (sesudah itu) perempuan-perempuan di bandar Mesir (mencaci hal Zulaikha dengan) berkata: Isteri Al-Aziz itu memujuk hambanya (Yusuf) berkehendakkan dirinya, sesungguhnya cintanya (kepada Yusuf) itu sudahlah meresap ke dalam lipatan hatinya; sesungguhnya kami memandangnya berada dalam kesesatan yang nyata."
[12.31] Maka apabila ia (Zulaikha) mendengar cacian mereka, dia pun menjemput mereka dan menyediakan satu jamuan untuk mereka, serta memberikan kepada tiap-tiap seorang di antara mereka sebilah pisau. Dan pada ketika itu berkatalah ia (kepada Yusuf): "Keluarlah di hadapan mereka". Maka ketika mereka melihatnya, mereka tercengang melihat kecantikan parasnya, dan mereka dengan tidak sedar melukakan tangan mereka sambil berkata: "Jauhnya Allah dari kekurangan! Ini bukanlah seorang manusia, ini tidak lain melainkan malaikat yang mulia!"
[12.32] (Zulaikha) berkata: "Inilah orangnya yang kamu tempelak aku mengenainya! Sebenarnya aku telah memujuknya berkehendakkan dirinya tetapi ia menolak dan berpegang teguh kepada kesuciannya; dan demi sesungguhnya kalau ia tidak mahu melakukan apa yang aku suruh tentulah ia akan dipenjarakan, dan akan menjadi dari orang-orang yang hina."
[12.33] Yusuf (merayu kehadrat Allah Taala dengan) berkata: "Wahai Tuhanku! Aku lebih suka kepada penjara dari apa yang perempuan-perempuan itu ajak aku kepadanya. Dan jika Engkau tidak menjauhkan daripadaku tipu daya mereka, mungkin aku akan cenderung kepada mereka, dan aku menjadi dari orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya".
[12.36] Dan masuklah bersama-samanya ke penjara dua orang khadam raja. Salah seorang di antaranya (bertanya kepada Yusuf dengan) berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat diriku memerah anggur ". Dan berkata pula yang seorang lagi: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat diriku menjunjung roti atas kepalaku, yang sebahagiannya dimakan oleh burung." (kemudian keduanya berkata): "Terangkanlah kepada kami akan takbirnya. Sesungguhnya kami memandangmu: dari orang-orang yang berbuat kebaikan (untuk umum)".
[12.37] Yusuf menjawab: "(Aku bukan sahaja dapat menerangkan takbir mimpi kamu itu, bahkan) tidak datang kepada kamu sesuatu makanan yang diberikan kepada kamu (tiap-tiap hari dalam penjara), melainkan aku juga dapat memberitahu kepada kamu akan nama dan jenisnya, sebelum ia dibawa kepada kamu. Yang demikian itu ialah sebahagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Dengan sebab itu aku meninggalkan ugama kaum yang tidak beriman kepada Allah serta tidak pula percayakan hari akhirat.
[12.40] Apa yang kamu sembah, yang lain dari Allah, hanyalah nama-nama yang kamu menamakannya, kamu dan datuk nenek kamu, Allah tidak pernah menurunkan sebarang bukti yang membenarkannya. Sebenarnya hukum (yang menentukan amal ibadat) hanyalah bagi Allah. Ia memerintahkan supaya kamu jangan menyembah melainkan Dia. Yang demikian itulah Ugama yang betul, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
[12.41] "Wahai sahabatku berdua yang sepenjara! (Takbir mimpi kamu itu ialah): adapun salah seorang dari kamu, maka ia akan memberi minum arak kepada tuannya. Ada pun yang seorang lagi, maka ia akan dipalang, serta burung pula akan makan dari kepalanya. Telah selesailah (dan tetaplah berlakunya) perkara yang kamu tanyakan itu".
[12.42] Dan berkatalah Yusuf kepada orang yang ia percaya akan terselamat di antara mereka berdua: "Sebutkanlah perihalku kepada tuanmu". (Setelah orang itu dibebaskan dari penjara) maka ia dilupakan oleh syaitan untuk menyebutkan (hal Yusuf) kepada tuannya. Dengan sebab itu tinggallah Yusuf dalam penjara beberapa tahun.
[12.43] Dan (pada suatu hari) raja Mesir berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat: tujuh ekor lembu yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor lembu yang kurus, dan aku melihat tujuh tangkai (biji-bijian) yang hijau dan tujuh tangkai lagi yang kering. Wahai ketua-ketua kaum (yang hadir, terangkanlah kepadaku tentang mimpiku ini, kalau kamu orang yang pandai menafsirkan mimpi".
[12.45] Dan (pada saat itu) berkatalah orang yang terselamat di antara mereka yang berdua itu, dan yang baharu mengingati (akan pesanan Yusuf) sesudah berlalu suatu masa yang lanjut: "Aku akan memberi tahu kepada kamu tafsirannya. Oleh itu hantarkanlah daku pergi (kepada orang yang mengetahui tafsirannya) ".
[12.46] (Setelah ia berjumpa dengan Yusuf, berkatalah ia): "Yusuf, Wahai orang yang benar (pada segala-galanya)! tafsirkanlah kepada kami (seorang bermimpi melihat): tujuh ekor lembu yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor lembu yang kurus; dan tujuh tangkai (biji-bijian) yang hijau serta tujuh tangkai lagi yang kering; (tafsirkanlah) supaya aku kembali kepada orang-orang yang mengutusku itu, semoga mereka dapat mengetahui tafsirannya".
[12.50] Dan (apabila mendengar tafsiran itu) berkatalah raja Mesir:" Bawalah dia kepadaku! "Maka tatkata utusan raja datang kepada Yusuf (menjemputnya mengadap raja), Yusuf berkata kepadanya: Kembalilah kepada tuanmu kemudian bertanyalah kepadanya: "Apa halnya perempuan-perempuan yang melukakan tangan mereka ? Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka".
[12.51] Setelah perempuan-perempuan itu dipanggil), raja bertanya kepada mereka: "Apahal kamu, semasa kamu memujuk Yusuf mengenai dirinya?" Mereka menjawab: JauhNya Allah dari segala cacat cela, kami tidak mengetahui sesuatu kejahatan terhadap Yusuf". Isteri Al-Aziz pun berkata: "Sekarang ternyatalah kebenaran (yang selama ini tersembunyi), akulah yang memujuk Yusuf berkehendakkan dirinya (tetapi ia telah menolak); dan sesungguhnya adalah ia dari orang-orang yang benar.
[12.54] Dan (setelah mendengar pengakuan perempuan-perempuan itu), raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, aku hendak menjadikan dia orang yang khas untuk aku bermesyuarat dengannya. Setelah (Yusuf dibawa mengadap, dan raja) berkata-kata dengannya (serta mengetahui kebijaksanaannya) berkatalah raja kepadanya: "Sesungguhnya engkau pada hari ini (wahai Yusuf), seorang yang berpangkat tinggi, lagi dipercayai di kalangan kami ".
[12.56] Dan demikianlah caranya, Kami tetapkan kedudukan Yusuf memegang kuasa di bumi Mesir; ia bebas tinggal di negeri itu di mana sahaja yang disukainya. Kami limpahkan rahmat Kami kepada sesiapa sahaja yang Kami kehendaki, dan Kami tidak menghilangkan balasan baik orang-orang yang berbuat kebaikan.
[12.63] Maka ketika mereka kembali kepada bapa mereka, berkatalah mereka: "Wahai ayah kami! Kami (tetap diberi amaran bahawa kami) tidak akan mendapat lagi bekalan makanan (kiranya Bunyamin tidak pergi bersama). Oleh itu, hantarkanlah dia bersama-sama kami, supaya kami dapat lagi bekalan makanan; dan sesungguhnya kami akan menjaganya dengan sebaik-baiknya".
[12.64] Bapa mereka berkata: "(Jika aku lepaskan dia pergi bersama-sama kamu), aku tidak menaruh kepercayaan kepada kamu menjaganya melainkan seperti kepercayaanku kepada kamu menjaga saudaranya dahulu (yang telah kamu hampakan. Oleh itu aku hanya menaruh kepercayaan kepada Allah), kerana Allah jualah Penjaga yang sebaik-baiknya, dan Dia lah jua Yang Maha Mengasihani dari sesiapa sahaja yang menaruh belas kasihan".
[12.65] Dan semasa mereka membuka barang-barang mereka, mereka dapati barang-barang dagangan mereka telah dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata dengan gembiranya: "Wahai ayah kami! Apa yang kita kehendaki lagi? Ini dia barang-barang dagangan yang kita jadikan tukaran (bagi mendapat gandum) itu telah dikembalikan kepada kita. Dan (dengan kemurahan hati menteri yang berbudi itu) akan dapatlah kami membawa lagi bekalan makanan kepada keluarga kami, dan kami pula akan dapat menjaga saudara kami, serta akan dapat tambahan benda-benda makanan sebanyak muatan seekor unta lagi. Pemberian tambahan yang sebanyak itu mudah sekali ditunaikannya".
[12.66] Bapa mereka berkata:" Aku tidak sekali-kali akan melepaskan dia (Bunyamin) pergi bersama-sama kamu, sehingga kamu memberi kepadaku satu perjanjian yang teguh (bersumpah) dengan nama Allah, bahawa kamu akan membawanya kembali kepadaku dengan selamat, kecuali jika kamu semua dikepong dan dikalahkan oleh musuh". Maka ketika mereka memberikan perjanjian yang teguh (bersumpah) kepadanya, berkatalah ia: "Allah jualah yang menjadi Saksi dan Pengawas atas apa yang kita semua katakan itu."
[12.67] Dan ia berkata lagi: "Wahai anak-anakku! Janganlah kamu masuk (ke bandar Mesir) dari sebuah pintu sahaja, tetapi masuklah dari beberapa buah pintu yang berlainan. Dan aku (dengan nasihatku ini), tidak dapat menyelamatkan kamu dari sesuatu takdir yang telah ditetapkan oleh Allah. Kuasa menetapkan sesuatu (sebab dan musabab) itu hanya tertentu bagi Allah. KepadaNyalah aku berserah diri, dan kepadaNyalah hendaknya berserah orang-orang yang mahu berserah diri".
[12.68] Dan ketika mereka masuk menurut arah yang diperintahkan oleh bapa mereka, tidaklah perintahnya itu dapat menyelamatkan mereka dari apa yang telah ditakdirkan oleh Allah sedikitpun, tetapi yang demikian itu hanyalah melahirkan hajat yang terpendam dalam hati Nabi Yaakub. Dan sesungguhnya ia orang yang berilmu, kerana kami telah mengajarnya (dengan perantaraan wahyu); tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (akan rahsia takdir Tuhan).
[12.76] Maka Yusuf pun mulailah memeriksa tempat-tempat barang mereka sebelum memeriksa tempat barang saudara kandungnya (Bunyamin) kemudian ia mengeluarkan benda yang hilang itu dari tempat simpanan barang saudara kandungnya. Demikianlah Kami jayakan rancangan untuk (menyampaikan hajat) Yusuf. Tidaklah ia akan dapat mengambil saudara kandungnya menurut undang-undang raja, kecuali jika dikehendaki oleh Allah. (Dengan ilmu pengetahuan), Kami tinggikan pangkat kedudukan sesiapa yang Kami kehendaki, dan tiap-tiap orang yang berilmu pengetahuan, ada lagi di atasnya yang lebih mengetahui,
[12.77] Mereka berkata:" Kalau dia mencuri, maka (tidaklah pelik), kerana sesungguhnya saudara kandungnya pernah juga mencuri dahulu. (Mendengar kata-kata yang menyinggung itu) maka Yusuf pun menyembunyikan perasaannya, dan tidak menyatakannya kepada mereka, sambil berkata (dalam hati): "Kamulah yang lebih buruk keadaannya; dan Allah Maha Mengetahui akan apa yang kamu katakan itu".
[12.80] Maka apabila mereka berputus asa daripada mendapat pertolongannya, merekapun mengasingkan diri lalu bermesyuarat tentang hal itu. Berkatalah ketua mereka (saudaranya yang sulung): "Tidakkah kamu ketahui bahawa bapa kita telah mengambil janji dari kamu yang dikuatkan dengan nama Allah, dan dahulu pun kamu telah mencuaikan janji dan sumpah kamu dalam perkara menjaga keselamatan Yusuf? Oleh itu, aku tidak sekali-kali akan meninggalkan negeri (Mesir) ini sehingga bapaku izinkan aku (kembali) atau sehingga Allah menghukum bagiku (untuk meninggalkan negeri ini), dan Dia lah Hakim yang seadil-adilnya.
[12.83] (Setelah mereka kembali dan menyampaikan hal itu kepada bapa mereka) berkatalah ia: "(Tidaklah benar apa yang kamu katakan itu) bahkan nafsu kamu telah memperelokkan pada pandangan kamu suatu perkara (yang kamu rancangkan). Jika demikian, bersabarlah aku dengan sebaik-baiknya, mudah-mudahan Allah mengembalikan mereka semua kepadaku. Sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[12.88] Maka (bertolaklah mereka ke Mesir, dan) setelah mereka masuk mengadap Yusuf, berkatalah mereka: "Wahai Datuk Menteri, kami dan keluarga kami telah menderita kesusahan (kemarau), dan kami datang dengan membawa barang-barang yang kurang baik dan tidak berharga (untuk menjadi tukaran bagi benda-benda makanan negeri ini). Oleh itu, sempurnakanlah sukatan bekalan makanan bagi kami dan mendermalah kepada kami, sesungguhnya Allah membalas dengan sebaik-baik balasan kepada orang-orang yang bermurah hati menderma".
[12.90] Mereka bertanya (dengan hairan): "Engkau ini Yusufkah? " Ia menjawab: "Akulah Yusuf dan ini adikku (Bunyamin). Sesungguhnya Allah telah mengurniakan nikmatNya kepada kami. Sebenarnya sesiapa yang bertaqwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menghilangkan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.
[12.96] Maka sebaik-baik sahaja datang pembawa khabar berita yang mengembirakan itu, dia pun meletakkan baju Yusuf pada muka Nabi Yaakub, lalu menjadilah ia celik kembali seperti sediakala. Nabi Yaakub berkata: "Bukankah aku telah katakan kepada kamu, sesungguhnya aku mengetahui (dengan perantaraan wahyu) dari Allah akan apa yang kamu tidak mengetahuinya?"
[12.100] Dan ia dudukkan kedua ibu bapanya (bersama-samanya) di atas kerusi kebesaran. Dan setelah itu mereka semuanya tunduk memberi hormat kepada Yusuf. Dan (pada saat itu) berkatalah Yusuf: "Wahai ayahku! Inilah dia tafsiran mimpiku dahulu. Sesungguhnya Allah telah menjadikan mimpiku itu benar. Dan sesungguhnya Ia telah melimpahkan kebaikan kepadaku ketika Ia mengeluarkan daku dari penjara; dan Ia membawa kamu ke mari dari desa sesudah Syaitan (dengan hasutannya) merosakkan perhubungan antaraku dengan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku lemah-lembut tadbirNya bagi apa yang dikehendakiNya; sesungguhnya Dia lah yang Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana.
[12.101] "Wahai Tuhanku! Sesungguhnya Engkau telah mengurniakan daku sebahagian dari kekuasaan (pemerintahan) dan mengajarku sebahagian dari ilmu tafsiran mimpi. Wahai Tuhan yang menciptakan langit dan bumi Engkau Penguasa dan Pelindungku di dunia dan di akhirat; sempurnakanlah ajalku (ketika mati) dalam keadaan Islam, dan hubungkanlah daku dengan orang-orang yang soleh".
[12.102] (Kisah nabi Yusuf) yang demikian ialah dari berita-berita yang ghaib yang kami wahyukan kepadamu (wahai Muhammad), sedang engkau tidak ada bersama-sama mereka semasa mereka sekata mengambil keputusan (hendak membuang Yusuf ke dalam perigi) dan semasa mereka menjalankan rancangan jahat (terhadapnya untuk membinasakannya).
[12.108] Katakanlah (wahai Muhammad): "Inilah jalanku dan orang-orang yang menurutku, menyeru manusia umumnya kepada ugama Allah dengan berdasarkan keterangan dan bukti yang jelas nyata. Dan aku menegaskan: Maha suci Allah (dari segala iktiqad dan perbuatan syirik); dan bukanlah aku dari golongan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain."
[12.109] Dan tiadalah Kami mengutus Rasul-rasul sebelummu (wahai Muhammad) melainkan orang-orang lelaki dari penduduk bandar, yang kami wahyukan kepada mereka. Maka mengapa orang-orang (yang tidak mahu beriman) itu tidak mengembara di muka bumi, supaya memerhatikan bagaimana akibat orang-orang kafir yang terdahulu dari mereka? Dan (ingatlah) sesungguhnya negeri akhirat lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Oleh itu, mengapa kamu (wahai manusia) tidak mahu memikirkannya?
[12.110] (Orang-orang yang mendustakan ugama Allah itu telah diberi tempoh yang lanjut sebelum ditimpakan dengan azab) hingga apabila Rasul-rasul berputus asa terhadap kaumnya yang ingkar dan menyangka bahawa mereka telah disifatkan oleh kaumnya sebagai orang-orang yang berdusta, datanglah pertolongan Kami kepada mereka, lalu diselamatkanlah sesiapa yang Kami kehendaki. Dan (ingatlah bahawa) azab Kami tidak akan dapat ditolak oleh sesiapapun daripada menimpa kaum yang berdosa.
[12.111] Demi sesungguhnya, kisah Nabi-nabi itu mengandungi pelajaran yang mendatangkan iktibar bagi orang-orang yang mempunyai akal fikiran. (Kisah Nabi-nabi yang terkandung dalam Al-Quran) bukanlah ia cerita-cerita yang diada-adakan, tetapi ia mengesahkan apa yang tersebut di dalam Kitab-kitab ugama yang terdahulu daripadanya, dan ia sebagai keterangan yang menjelaskan tiap-tiap sesuatu, serta menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi kaum yang (mahu) beriman.