[28.4] Sesungguhnya Firaun telah berlaku zalim di bumi (Mesir) dengan melampaui batas, serta dia menjadikan penduduknya berpuak-puak. Dia menindas sepuak di antaranya dengan membunuh anak-anak lelaki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya adalah dia dari golongan yang membuat kerosakan.
[28.7] Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa: Susukanlah dia; dalam pada itu, jika engkau takutkan sesuatu bahaya mengenainya (dari angkara Firaun), maka (letakkanlah dia di dalam peti dan) lepaskanlah dia ke laut dan janganlah engkau merasa bimbang dan jangan pula berdukacita; sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan Kami akan melantiknya menjadi salah seorang dari Rasul-rasul Kami.
[28.13] Maka (dengan jalan itu) Kami kembalikan dia kepada ibunya supaya tenang tenteram hatinya dan tidak berdukacita (disebabkan bercerai dengannya) dan supaya ia mengetahui bahawa janji Allah (untuk menyelamatkannya) adalah benar; akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (yang demikian itu).
[28.15] Dan masuklah dia ke bandar (Mesir) dalam masa penduduknya tidak menyedarinya, lalu didapatinya di situ dua orang lelaki sedang berkelahi, seorang dari golongannya sendiri dan yang seorang lagi dari pihak musuhnya. Maka orang yang dari golongannya meminta tolong kepadanya melawan orang yang dari pihak musuhnya; Musa pun menumbuknya lalu menyebabkan orang itu mati. (pada saat itu) Musa berkata: Ini adalah dari kerja Syaitan, sesungguhnya Syaitan itu musuh yang menyesatkan, yang nyata (angkaranya).
[28.18] Semenjak itu, tinggallah dia di bandar (Mesir) dalam keadaan cemas sambil memerhatikan (berita mengenai dirinya), maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kepadanya semalam, memanggil meminta pertolongannya lagi. Musa berkata kepadanya: Sesungguhnya engkau ini orang yang nyata sesatnya!
[28.19] Maka ketika dia bersedia hendak menumbuk orang yang menjadi musuh bagi mereka berdua berkatalah orang itu: Wahai Musa, adakah engkau hendak membunuhku sebagaimana engkau membunuh satu jiwa semalam? Sebenarnya engkau hanyalah hendak menjadi seorang yang kejam di bumi dan tidaklah engkau hendak menjadi seorang pendamai.
[28.20] Dan datanglah seorang lelaki dari hujung bandar itu dengan berlari, (lalu menyampaikan berita) dengan berkata: Wahai Musa, sesungguhnya pegawai-pegawai Firaun sedang mengadakan pakatan terhadapmu, mereka hendak membunuhmu; oleh itu pergilah dari sini, sesungguhnya aku adalah pemberi nasihat secara ikhlas kepadamu.
[28.23] Dan ketika dia sampai di telaga air negeri Madyan, dia dapati di situ sekumpulan orang-orang lelaki sedang memberi minum (binatang ternak masing-masing) dan dia juga dapati di sebelah mereka dua perempuan yang sedang menahan kambing-kambingnya. dia bertanya: Apa hal kamu berdua? Mereka menjawab: Kami tidak memberi minum (kambing-kambing kami) sehingga pengembala-pengembala itu membawa balik binatang ternak masing-masing dan bapa kami seorang yang terlalu tua umurnya.
[28.25] Kemudian salah seorang dari perempuan dua beradik itu datang mendapatkannya dengan berjalan dalam keadaan tersipu-sipu sambil berkata: Sebenarnya bapaku menjemputmu untuk membalas budimu memberi minum binatang ternak kami. Maka ketika Musa datang mendapatkannya dan menceritakan kepadanya kisah-kisah kejadian yang berlaku (mengenai dirinya) berkatalah orang tua itu kepadanya: Janganlah engkau bimbang, engkau telah selamat dari kaum yang zalim itu.
[28.27] Bapa perempuan itu berkata (kepada Musa): Aku hendak mengahwinkanmu dengan salah seorang dari dua anak perempuanku ini, dengan syarat bahawa engkau bekerja denganku selama delapan tahun; dalam pada itu, jika engkau genapkan menjadi sepuluh tahun, maka yang demikian itu adalah dari kerelaanmu sendiri dan (ingatlah) aku tidak bertujuan hendak menyusahkanmu; engkau akan dapati aku Insya Allah, dari orang-orang yang baik layanannya.
[28.29] Setelah Musa menyempurnakan tempoh kerjanya itu dan (mendapat izin) berjalan dengan isterinya (kembali ke Mesir), dia melihat (dalam perjalanannya itu) api dari sebelah Gunung Tursina. (Ketika itu) berkatalah dia kepada isterinya: Berhentilah; sesungguhnya aku ada melihat api, semoga aku dapat membawa kepada kamu sesuatu berita dari situ atau sepuntung dari api itu, supaya kamu dapat memanaskan diri.
[28.30] Maka ketika dia sampai ke tempat api itu, (kedengaran) dia diseru dari tepi lembah yang di sebelah kanan, di tempat yang dilimpahi berkat, dari arah pohon kayu (yang ada di situ): Wahai Musa, sesungguhnya Akulah Allah Tuhan sekalian alam. (Sesungguhnya api itu adalah sebagai satu isyarat yang didatangkan oleh Allah untuk menarik perhatian Musa ke tempat itu dan bukannya zat Allah, Wallahu A'lam)
[28.31] Dan (sekarang) campakkanlah tongkatmu. (Dia pun mencampaknya), maka apabila dia melihat tongkatnya itu (menjadi seekor ular besar) bergerak cepat tangkas, seolah-olah seekor ular kecil, berpalinglah dia melarikan diri dan tidak menoleh lagi. (Lalu dia diseru): Wahai Musa, datanglah kemari dan janganlah engkau takut. Sesungguhnya engkau dari orang-orang yang beroleh aman.
[28.32] Masukkanlah tanganmu melalui belahan dada bajumu, nescaya keluarlah ia putih bersinar-sinar dengan tiada cacat dan kepitlah tanganmu di celah ketiakmu ketika merasa takut (nescaya hilanglah takutmu). Yang demikian adalah dua bukti dari Tuhanmu (untuk engkau menunjukkannya) kepada Firaun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang fasik (derhaka).
[28.35] Allah berfirman: Kami akan menguatkan tenaga dan daya-usahamu dengan saudaramu (Harun) dan Kami akan memberikan kuasa kemenangan kepada kamu berdua oleh itu mereka tidak akan sampai kepada maksud membahayakan atau mengalahkan kamu. Dengan membawa ayat-ayat keterangan Kami itu, kamu berdua serta pengikut-pengikut kamu akan menang.
[28.38] Dan Firaun pula berkata: Wahai orang-orangku, aku tidak mengetahui ada bagi kamu sebarang tuhan yang lain daripadaku; oleh itu, wahai Haman, bakarkanlah untukku batu-bata, serta binalah untukku bangunan yang tinggi, supaya aku naik melihat Tuhan Musa (yang dikatakannya itu) dan sesungguhnya aku percaya adalah Musa dari orang-orang yang berdusta.
[28.45] Akan tetapi (engkau hanya mengetahui kisah itu dengan jalan Kami memberi wahyu kenabian kepadamu disebabkan) Kami telah mengadakan beberapa umat (dari zaman Nabi Musa hingga ke zamanmu) sampai berlanjutanlah masa yang mereka lalui (serta kucar-kacirlah agama yang mereka anuti) dan engkau pula tidak pernah tinggal bersama-sama penduduk negeri Madyan membaca dan mempelajari dari mereka ayat-ayat keterangan Kami (tentang hal Nabi Musa di sana), tetapi Kamilah yang mengutusmu (menjadi Rasul dan memberi wahyu kepadamu mengenai hal itu).
[28.46] Dan engkau juga tidak berada dekat Gunung Tursina ketika Kami menyeru (Nabi Musa dan memberi wahyu kepadanya dahulu), tetapi (diturunkan) rahmat (Al-Quran) dari Tuhanmu (menerangkan Kisah itu) supaya engkau memberi amaran kepada kaum (mu) yang telah lama tidak didatangi sebarang Rasul pemberi amaran sebelummu, semoga mereka beroleh pengajaran (serta insaf mematuhinya).
[28.47] Dan kalau tidaklah orang-orang musyrik itu akan berkata semasa mereka ditimpa bala bencana disebabkan perbuatan kufur dan maksiat yang mereka lakukan: Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutuskan kepada Kami seorang Rasul supaya kami menurut ayat-ayat keteranganMu (yang dibawanya) dan supaya kami menjadi dari orang-orang yang beriman, (tentulah engkau wahai Muhammad tidak diutuskan kepada mereka, bahkan Kami terus menyeksa mereka).
[28.48] Maka ketika datang kepada mereka kebenaran (Al-Quran) dari sisi Kami, mereka berkata pula: Hendaknya (Muhammad) diberi (Kitab agama yang diturunkan dengan sekaligus) sebagaimana Kitab Taurat yang diberikan kepada Musa. Bukankah mereka dahulu telah kufur ingkar akan apa yang diberikan kepada Nabi Musa? Mereka berkata lagi: Kedua-duanya (Al-Quran dan Taurat) itu ialah sihir yang saling membantu (yang satu menyokong yang lain) dan mereka berkata pula: Sesungguhnya kami kufur ingkar terhadap Kitab-kitab itu semuanya!
[28.50] Kemudian, kalau mereka tidak dapat menerima cabaranmu (wahai Muhammad), maka ketahuilah, sesungguhnya mereka hanyalah menurut hawa nafsu mereka dan tidak ada yang lebih sesat daripada orang yang menurut hawa nafsunya dengan tidak berdasarkan hidayat petunjuk dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak memberi pimpinan kepada kaum yang zalim (yang berdegil dalam keingkarannya).
[28.56] Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) tidak berkuasa memberi hidayat petunjuk kepada sesiapa yang engkau kasihi (supaya dia menerima Islam), tetapi Allah jualah yang berkuasa memberi hidayat petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya) dan Dialah jua yang lebih mengetahui akan orang-orang yang (ada persediaan untuk) mendapat hidayat petunjuk (kepada memeluk Islam).
[28.57] Dan mereka (yang kafir) berkata: Kalau kami menyertaimu menurut petunjuk yang engkau bawa itu, nescaya kami dengan serta merta ditangkap dan diusir dari negeri kami (oleh golongan yang menentang). Mengapa mereka (berkata demikian)? Bukankah kami telah melindungi mereka dan menjadikan (negeri Mekah) tempat tinggal mereka sebagai tanah suci yang aman, yang dibawa kepadanya hasil tanaman dari segala jenis, sebagai rezeki pemberian dari sisi Kami? (Benar, Kami telah menjadikan semuanya itu), tetapi kebanyakan mereka tidak memikirkan perkara itu untuk mengetahuinya (serta bersyukur).
[28.58] Dan berapa banyak Kami binasakan negeri-negeri yang penduduknya telah berlaku sombong dan tidak bersyukur dalam kehidupannya (yang serba mewah dan senang lenang). Maka itulah dia tempat-tempat tinggal mereka terbiar tidak didiami orang sesudah mereka (dibinasakan), kecuali sedikit sahaja dan sesungguhnya Kamilah yang mewarisi mereka.
[28.59] Dan tidaklah menjadi kebiasaan Tuhanmu membinasakan mana-mana negeri sebelum Dia mengutus ke ibu negeri itu seorang Rasul yang akan membacakan kepada penduduknya ayat-ayat keterangan Kami dan tidaklah menjadi kebiasaan Kami membinasakan mana-mana negeri melainkan setelah penduduknya berlaku zalim.
[28.60] Dan apa jua (harta benda dan lain-lainnya) yang diberikan kepada kamu, maka adalah ia merupakan kesenangan hidup di dunia dan perhiasannya; dalam pada itu, apa jua yang ada di sisi Allah (yang disediakan untuk orang-orang yang beriman dan taat) adalah ia lebih baik dan lebih kekal; maka mengapa kamu tidak mahu memahaminya?
[28.61] (Jika sudah diketahui yang demikian) maka adakah orang yang Kami janjikan kepadanya janji yang baik (balasan Syurga) lalu dia mendapatnya, sama seperti orang yang kami kurniakan menikmati kesenangan hidup di dunia kemudian dia pada hari kiamat termasuk dalam golongan yang dibawa (untuk menerima azab Neraka)?
[28.63] Mereka yang berhak menerima hukuman (azab Neraka) berkata: Wahai Tuhan kami, inilah mereka yang kami menyebabkan kesesatannya, kami menyebabkan mereka sesat (dengan pilihan mereka sendiri) sebagaimana kami telah sesat (dengan pilihan kami sendiri); (dengan ini) kami mengakui kepadaMu bahawa kami berlepas diri (dari kekufuran mereka). Bukanlah Kami yang mereka puja dan taati, (bahkan mereka hanya memuja dan mentaati hawa nafsu mereka sendiri).
[28.64] Dan dikatakan (kepada mereka): Panggilah makhluk-makhluk dan benda-benda yang kamu jadikan sekutu Allah (untuk menolong kamu). lalu mereka memanggilnya, tetapi makhluk-makhluk dan benda-benda itu tidak menyahut panggilan mereka; dan mereka tetap melihat azab (dengan merasa sesal) serta bercita-cita kalaulah mereka di dunia dahulu menurut petunjuk.
[28.68] Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya dan Dialah juga yang memilih (satu-satu dari makhlukNya untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah berhak bagi sesiapapun memilih (selain dari pilihan Allah). Maha Suci Allah dan Maha Tinggilah keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan denganNya.
[28.71] Katakanlah: Bagaimana fikiran kamu jika Allah menjadikan malam kepada kamu tetap selama-lamanya hingga ke hari kiamat; tuhan yang manakah yang lain dari Allah, yang dapat membawakan cahaya yang menerangi kepada kamu? Maka mengapa kamu tidak mahu mendengar (secara memahami dan menerima kebenaran)?
[28.72] katakanlah lagi: Bagaimana fikiran kamu jika Allah menjadikan siang kepada kamu tetap selama-lamanya hingga ke hari kiamat; tuhan yang manakah yang lain dari Allah, yang dapat membawakan malam kepada kamu untuk kamu berehat padanya? Maka mengapa kamu tidak mahu melihat (dalil-dalil dan bukti keesaan dan kekuasaan Allah)?
[28.75] Dan (pada hari itu) Kami keluarkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami katakan (kepada golongan yang kafir): Bawalah keterangan dan bukti kebenaran kamu. Maka (pada saat itu) ketahuilah mereka bahawa kebenaran (hak ketuhanan) itu tertentu bagi Allah dan (dengan itu), hilang lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan secara dusta dahulu.
[28.76] Sesungguhnya Qarun adalah dia dari kaum Nabi Musa, kemudian dia berlaku sombong dan zalim terhadap mereka dan Kami telah mengurniakannya dari berbagai jenis kekayaan yang anak-anak kuncinya menjadi beban yang sungguh berat untuk dipikul oleh sebilangan orang yang kuat sasa. (Dia berlaku sombong) ketika kaumnya berkata kepadanya: Janganlah engkau bermegah-megah (dengan kekayaanmu), sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang bermegah-megah. (seperti lagakmu itu).
[28.77] Dan tuntutlah dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu (keperluan dan bekalanmu) dari dunia dan berbuat baiklah (kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu (dengan pemberian nikmatNya yang melimpah-limpah) dan janganlah engkau melakukan kerosakan di muka bumi; sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berbuat kerosakan.
[28.78] Qarun menjawab (dengan sombongnya): Aku diberikan harta kekayaan ini hanyalah disebabkan pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku. (Kalaulah Qarun bijak pandai) tidakkah dia mengetahui dan pandai memahami, bahawa Allah telah membinasakan sebelumnya, dari umat-umat yang telah lalu, orang-orang yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta kekayaan ? Dan (ingatlah) orang-orang yang berdosa (apabila mereka diseksa) tidak lagi ditanya tentang dosa-dosa mereka, (kerana Allah sedia mengetahuinya).
[28.82] Dan orang-orang yang pada masa dahulu bercita-cita mendapat kekayaan seperti Qarun mulai sedar sambil berkata: Wah! Sesungguhnya Allah memewahkan rezeki bagi sesiapa yang dikehendakiNya dari hamba-hambaNya dan Dialah juga yang menyempitkannya kalau tidak kerana Allah memberi pertolongan kepada kita tentulah kita akan dibinasakan dengan tertimbus di dalam tanah (seperti Qarun). Aduhai! Sesungguhnya orang-orang yang kufurkan nikmat Allah itu tidak akan berjaya!
[28.85] Sesungguhnya Allah yang mewajibkan kepadamu (beramal dan menyampaikan) Al-Quran (wahai Muhammad) sudah tentu akan menyampaikan engkau lagi kepada apa yang engkau ingini dan cintai. Katakanlah (kepada kaum yang menentangmu): Tuhanku amat mengetahui akan sesiapa yang membawa hidayat petunjuk dan sesiapa pula yang berada dalam kesesatan yang nyata.