[38.8] (Mereka berkata lagi): Patutkah wahyu peringatan itu diturunkan kepada Muhammad (padahal orang-orang yang lebih layak ada) di antara kita? (Mereka bukan sahaja ingkarkan kelayakan Nabi Muhammad menerima wahyu) bahkan mereka berada dalam keraguan tentang peringatan yang Aku wahyukan (kepada Nabi Muhammad) itu, bahkan mereka belum lagi merasai azab.
[38.22] Iaitu ketika mereka masuk kepada Nabi Daud, lalu dia terkejut melihat mereka; mereka berkata kepadanya: Janganlah takut, (kami ini) adalah dua orang yang berselisihan, salah seorang dari kami telah berlaku zalim kepada yang lain; oleh itu hukumkanlah di antara kami dengan adil dan janganlah melampaui (batas keadilan), serta pimpinlah kami ke jalan yang lurus.
[38.23] Sebenarnya orang ini ialah (seorang sahabat sebagai) saudaraku; dia mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor sahaja; dalam pada itu dia (mendesakku dengan) berkata: Serahkanlah yang seekor itu kepadaku dan dia telah mengalahkan daku dalam merundingkan perkara itu.
[38.24] Nabi Daud berkata: Sesungguhnya dia telah berlaku zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu (sebagai tambahan) kepada kambing-kambingnya dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bergaul dan berhubungan (dalam berbagai-bagai lapangan hidup), setengahnya berlaku zalim kepada setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh; sedang mereka amatlah sedikit! Dan Nabi Daud (setelah berfikir sejurus), mengetahui sebenarnya Kami telah mengujinya (dengan peristiwa itu), lalu dia memohon ampun kepada Tuhannya sambil merebahkan dirinya sujud, serta dia rujuk kembali (bertaubat).
[38.26] Wahai Daud, sesungguhnya Kami telah menjadikanmu khalifah di bumi, maka jalankanlah hukum di antara manusia dengan (hukum syariat) yang benar (yang diwahyukan kepadamu) dan janganlah engkau menurut hawa nafsu, kerana yang demikian itu akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah, akan beroleh azab yang berat pada hari hitungan amal, disebabkan mereka melupakan (jalan Allah) itu.
[38.44] Dan (Kami perintahkan lagi kepadanya): Ambillah dengan tanganmu seikat jerami kemudian pukullah (isterimu) dengannya dan janganlah engkau merosakkan sumpahmu itu. Sesungguhnya Kami mendapati Nabi Ayub itu seorang yang sabar; dia adalah sebaik-baik hamba; sesungguhnya dia sentiasa rujuk kembali (kepada Kami dengan ibadatnya).